youtube

Monday, September 24, 2012

Suka Duka hidup anak Kos


"Ngekos" itu boleh gue bilang asyik tapi bisa juga gak asyik. Kadang bisa senang, tapi kadang juga gak enak. Pokoknya ngekos itu penuh suka dan duka. Apa saja sih suka duka hidup ngekos? Langsung cus baca nyookkk...

Bagi saya (anak kos) maupun bagi mereka yang sudah pernah ngekos, tentu banyak pengalaman berkesan. Walaupun cuma ngekos sebentar (entah kenapa mungkin kerja atau apalah..) setidaknya ada beberapa pengalaman yang menyisakan kesan dalam benak mereka kan? Hmm... Sekali lagi ternyata ngekos itu susah-susah senang, pokoke penuh suka duka!

Biar lebih enak, mari kita mulai bicara hal-hal yang enak lebih dulu. Oke??
Siapa sih yang gak pengen hidup bebas? Jauh dari pengawasan orang tua, gak pengen diatur ini-itunya, kos lah yang menjadi salah satu jalan untuk menempuh semuanya.

Benar saja, salah satu yang ditawarkan dari hidup ngekos adalah kebebasan. Bebas bisa diartikan beraneka ragam. Sebagi contoh bebas bergaul kapanpun dimanapun. Asal kita bayar uang kos ke ibu kos :), kita mungkin bebas pulang kapan saja, tak ada jam malam (jam malam berlaku hanya untuk menerima tamu), kita nongkrong sampai jam berapapun gak ada yang melarang (tapi kosanku gak kaya gini.. maks jam 10 dah dikunci ToT).

Bebas dari kekangan orang tua. Di kos bakal tidak ditemui pengawasan langsung dari orang tua. Memang sangat manusiawi jika orang tua sangat mengawasi anak mereka, orang tua hanya berkeinginan agar anaknya menjadi orang yang baik dan benar, tapi kadang pengawasannya terlalu overprotektif sehingga menyebabkan si anak terkekang. Di sinilah letak tantangannya, orang tua dituntut untuk percaya penuh kepada sang anak, sementara sang anak dituntut untuk menjalankan amanah dan kepercayaan orang tua.

Lagi nih dukanya ngekos.. Ngekos = belajar mandiri. Ini bisa dikatakan enak namun bisa juga gak enak, kos itu perlu adaptasi terlebih dahulu. Hidup ngekos, merantau ke kota orang, kita dituntut mandiri (mandi pun sendiri :P), apapun dilakukan sendiri, kita yang awalnya nyuci bisa dicucikan pembantu di rumah kini kita harus meluangkan waktu untuk mencuci baju. Kita yang biasa makan tinggal ambil di dapur, kini harus pergi ke warung terdekat (Warung Makan Pak Yatin), bagi perempuan mungkin sudah terbiasa dengan aktivitas mencuci atau memasak, tapi bagi para lelaki kaya gue? hmm ... daripada repot memasak mending pergi ke warung saja deh. Kalau masak sendiri pun biasanya serba instant kan? Mie instant adalah menu utama tentunya, disini gizi yang tidak menjamin. Tak heran jika maag dan typhus adalah penyakit khas anak kos :(.

Dukanya?? Kalau ibu kos cerewet (maaf ya buk). Dimarahin ibu kos hampir pernah dialami rata-rata anak kos, masalah terkadang sepele, lupa matikan kran air kamar mandi lah, merokok, membawa teman kos sampai terlalu malam, atau telat bayar uang kos.

Kalau sakit gak ada yang ngerawat. Teman satu kos juga tidak 24 jam bisa menemani kita. Beda kalau di rumah, ada ibu yang merawat dan menjaga kita 24 jam layaknya kita kecil dahulu (aku kangen ibu di rumah T.T).

Ohya, anak kos harus pandai-pandai ngatur uang, hindari gali lobang-tutup lubang. Jangan sampai menerapakan kehidupan yang Senin makan Selasa puasa, Rabo ngutang Kamis dibayar. Kita ambil hikmahnya saja, semestinya dari awal hidup ngekos kita harus pintar mengatur keuangan, karena ngekos menjadi awal untuk hidup mandiri menuju kehidupan berkeluarga.

Tapi broo.. Jangan terpengaruh dengan kehidupan bebas sebebas-bebasnya, manage diri dengan baik, tetap ikuti norma dan jalan lurus yang ada. Bebas bukan berarti mengikuti alur yang tidak sehat, tetap jaga kepercayaan orang tua, tetap jalani amanah yang ada. Oke??

Sekian. 

Saturday, September 22, 2012

Jalur Pendakian Merbabu via Selo, Cuntel, Wekas dan Kopeng

Berlanjut setelah Pendakian Merbabu #1, cuma mau share aja jalur-jalur pendakian gunung Merbabu. Semoga bermanfaat buat yang ingin nyoba naklukin gunung ini.

Merbabu via Selo

Merbabu via Cuntel, Thekelan, Wekas

Posisi duo Merbabu Merapi

Wednesday, September 19, 2012

Keajaiban Doa

Aku sekedar mau share pengalaman pribadiku. Pengalaman yang menakjubkan bagiku. 

Kamis, 6 September 2012. Waktu itu aku terpaksa pulang malam karena ada hal yang harus ku kerjakan. Pas sampai di kos, aku sangat lelah secara fisik maupun mental. Belum lagi aku belum makan malam, mengerjakan tugas, hingga nyuci pakaian. Segera aku mencuci dan makan di warung burjo. Waktu itu pikiran dah nggak karuan karena emosi semrawut dan saking lelahnya.

Setibanya di kos lagi, aku teringat dengan tugas biologi. Padahal itu sudah pukul 22.00. Disitu aku disuruh untuk bikin video animasi tentang materi protista. Semua video yang diedit sudah kupersiapkan, buka ulead - after effect - movie maker. Namun, emosiku kembali semrawut ketika semua program tersebut tidak dapat membuka video-video tersebut. Ditambah lagi, kemarin aku lupa ngopi video converter milik temanku.

Tanpa alasan jelas, aku marah-marah pada temanku tersebut. Aku melampiaskan emosiku padanya, bahkan smsku pun berisi kata-kata kotor yang. Jujur saja saat itu aku sangat emosi, laptop pun sempat aku pukul.

Hingga akhirnya, temanku tersebut menyuruhku untuk beristirahat sejenak (tidur). Namun aku tidak mau karena belum selesai. Aku tak mau, dan akhirnya temanku tersebut memintaku untuk berdoa. Oke, aku pun menenangkan pikiran. Mencoba berdoa spontan dan diikuti doa tersebut.

Finally, setelah aku selesai berdoa entah kenapa pikiranku jadi tenang. Dari sebelumnya yang benar-benar emosi, meluapkan kata-kata kotor. Aku benar-benar merasakan kehadiran Tuhan yang menyertai, Ia menyertaiku dalam mengerjakan tugas tersebut. Aku pun diberikan kemudahan, pikiran yang tenang dan jalan yang lancar. Segera isi modem dan download video converter dengan internet yang lambat sekali (aku pun jadi sabar). Aku konvert satu persatu, aku gabungkan video-video tersebut. Render, dan akhirnya selesai tepat pukul 24.00. Aku pun kembali berdoa untuk mengucapkan terima kasih pada Tuhan.

Keesokan harinya, aku minta maaf pada temanku atas sms semalam. Untung saja dia memaafkan. Aku juga berterimakasih karena sarannya padaku untuk senantiasa berdoa. Sebab jika tidak, mungkin tugasku itu nggak bakal selesai. :D

- Tuhan selalu ada dalam keadaan bagaimanapun -

Terimakasih.

Monday, September 17, 2012

Pendakian Merbabu #1

Pendakian Gunung Merbabu 14-15 April 2012 


Tim gabungan Palaçi (Pecinta Alam dan Lingkungan Pakçi) kembali mencoba menaklukan Gunung Merbabu. Tanggal 14 April 2012, tim berkumpul di ruang Palaçi SMAN 8 Yogyakarta. Dari beberapa orang anggota Palaçi, ternyata yang bisa ikut hanya aku, mas Gatra, mas Deha, mas Jempol, mbak Trisa, sama mbak Bari ;(. Krna cuma dikit, kita pun cuma motoran. Awalnya kecewa namun ya apa boleh buat, yang lain pada ngurus event (wuzzz). Terus kami ngurus pinjem tenda, packing, de el el. 

Jam 4 kami cus dari SMA 8, molorr lagi dari target awal jam 3 (biasalah klo molorr). Mampir ke Majestic buat jemput mas Budi plus temennya selaku penunjuk jalan. Kami lngsung tncap gas menuju basecamp. Perjalanan pus pause di blabak, kita mampir ke Indomaret, shalat sembari mengisi perut di warung soto. Langsung tancap gas lagi. 

Jam 8 malam, kita sampe basecamp selo. Parkir motor, trus langsung pesen teh anget untuk mengusir hawa dingin yang menusuk. Siap-siap, isi air, pasang prlengkapan dan pemanasan. 

Jam 9 malam, kita mulai mendaki. Mas Budi di posisi paling depan, diikuti tim Palaçi. Kami milih pendakian malam supaya ngk capek krna panas, dan biar ngk kerasa jauh. Namun karier berat, dingin, dan lelah semakin memperberat langkah. Hingga akhirnya skitar jam 10 kami beristirahat sejenak di pos bayangan. Setelah minum dan istirahat kami kembali melanjutkan pendakian. Perjalanan mendaki kali ini sngat menyenangkan, jujur karena ini merupakan pendakian merbabu pertamaku. yeyy, :D 

Lelah kembali menyapa, kami pun kembali istirahat di pos bayangan. Tanpa kami duga, hal yang tidak diundang pun mendatangi kami. Kami sangat khawatir. Ya, itu adalah hujan. Kami segera memakai raincoat dan coverbag untk berlindung dari air hujan, namun rasa dingin sangat menusuk tulang. Akhirnya kami pun melanjutkan pendakian dengan ditemani gerimis air hujan. 

Yaelah, hujan malah semakin deras hingga memaksa kami untuk menghentikan langkah untuk bermalam dan mendirikan tenda. Kami berhenti di sebelum pos batu tulis. Sumpahh, waktu itu dingin banget... Ndiriin tenda jadi nggak konsen, malah bingung. 

Setelah tenda jadi, kami lngsung masuk, gelar sleeping bag dan tidur. Tiba-tiba hrkkkkgrrr.. ggrrhrkk.. Mas Gatra tidurnya ngorok ._.v (piss Gat). Di dalam sleeping bag, aku masih merasa dingin yang luar biasa dan nggak bisa tidur. 

Nggak disadari, ternyata jam tangan sudah menunjukan pukul 6 pagi. Molor lagi dari target awal. ditambah males keluar tenda, dingin puoll. Sholat pun di dalam tenda, hingga tanpa disadari mereka sholat nggak ngadep barat :D semua tertawa begitu mengetahui (wkwkwkk). Kami segera masak, dan jemur perlengkapan yang basah kena hujan. 

Jam 9, kami packing dan bersiap melanjutkan perdakian. 15 menit, kami sampe di pos batu tulis. Foto-foto bersama Gunung Merapi yang menantang di samping Gunung Merbabu. (sory, foto blm bisa upload. Hehe) Stelah puas berfoto, kami pun melanjutkan pendakian, hingga sampai di sabana 1, sabana 2, dan seterusnya terus kita lalui. Hingga kita sampe di jalan sempit ditengah jurang. Ohya, disini tim terus mendaki tanpa Mas Budi (entah kemana :p). 

Dan akhirnya, 12.15, kita melahap puncak Kenteng Songo => Lebay sithik. Pengalaman pertamaku di gunung Merbabu. Senang, bercampur haru. Rasa lelah pun sirna begitu saja begitu melihat pemandangan di puncak. Kita langsung foto-foto dan makan nutrijel coklat yang dibuat pas di tenda (katanya ini menu wajib Mas Deha :D) 

Tapi, belum puas kami di puncak kami diusir begitu saja. Bukan binatang buas atau pendaki lain, namun kabut tebal mulai turun. Karena khawatir, kita segera turun. Kami juga menghindari malam hari karena batere headlamp kita pada abiz. 

Perjalanan turun pun begitu cepat. Aku berlari di posisi terdepan hingga mendapati Mas Budi di tenda deket pos batu tulis, "Welah, ra melu muncak ki". Disini kami isi perut, dan langsung merosot ke basecamp Selo (maksudnya turun ke basecamp). Ketika turun, kami sering mendengar suara binatang hutan. Takut dan waspada jika tiba-tiba hewan tersebut muncul di depan mata. Syukurlah, aman.. 

Ternyata, waktu turun kita berkali2 lebih cepat dari waktu mendaki. Jam 5 sore kami sudah sampai basecamp selo. Lemesin otot, pesen teh anget dan bersih-bersih. Wuihh, enak banget. 

Di basecamp, Mas Deha kembali menjalankan ritual nya. Yaitu bikin nutrijel coklat, dan ini nggak main2, nutrijelnya dicampur sama permen coklat. Rasanya pun agak gak karuan. Hingga akhirnya, karena itu nesting aku yg bawa, aku disuruh bawa pulang seisinya (siall) X(. 

Jam 6 kita shalat, bayar parkir dan pamitan. Nggak lupa foto di deket basecamp. Finally, kita langsung cus balik ke SMA 8 Yogyakarta... 

Sekian pendakian kali ini. Muga2 besok bisa berlanjut ke Lawu, Merapi, Sindoro, Sumbing, dan Puncak Jaya :). 
Amin. 

Siallann.. ternyata, malam pas aku kedinginan, kehujanan di tenda, kakakku lg enak2 tidur di basecamp Selo. Karena dia jg barusan dari puncak, tp dia brngkt hr jumat. 

Kabut tebal

Merapi menantang

Aku

Menjelang batu tulis

Berkabut

Big thanks to: 

Tuhan YME, Pengelola Basecamp, Jempol, Deha, Trisa, Bari, Gatra, Budi dan temannya. Dan semua orang yang sudah terlibat dalam pendakian ini.