youtube

Sunday, February 05, 2012

Tanda-tanda Lampu Sein Bus



Menjadi supir bis memang tidak mudah. Selain menanggung nyawa penumpang dan melawan lelah mengemudi, sopir juga harus mampu melawan pengendara lain yang terkadang buta aturan dalam berlalu lintas. Buta aturan dalam artian bukan tidak tahu, melainkan tidak memperhatikan atau "ugal-ugalan". Supir bus mungkin jauh lebih berpengalaman daripada supir-supir kendaraan pribadi. Lantas, jika ada kecelakaan, siapakah yang salah?

Seorang supir bus biasanya memiliki tanda-tanda/bahasa khusus saat berada di jalan raya dengan menggunakan lampu sein, head lamp, maupun klaksonnya.

Berikut mungkin adalah arti dari bahasa tersebut:
Saat lampu sein kiri dinyalakan (pengecualian belok kiri):
  • Bila ada yang overtaking (nyalip) dari depan memberi tahu kendaraan di depannya tersebut bahwa posisinya sudah berada pada sisi paling kiri (bukan mempersilakan masuk untuk kendaraan di depannya). Itu sebabnya kendaraan yang crash (berpapasan) dari depan akan segera mengambil lajur yang sebenarnya kalau tidak dikasih oleh kendaraan yang disalip biasanya memaksa masuk alias meppet abis.
  • Memberikan tanda pada kendaraan di belakangnya agar posisinya tidak melebihi sisi paling kanan bus tersebut. Karena pada umumnya driver selalu agak condong ke kanan untuk menpunyai ruang pandang yang cukup sewaktu ingin overtaking.
  • Sebagai tambahan informasi, kalau kita mengerti isyarat lampu sein kiri tsb, misalnya kita berada di urutan no 5 bus malam. Jika pada posisi crash bus urutan 1 akan menyalakan sein kiri, diikuti bus 2 dan seterusnya sehingga bus paling belakang akan waspada bahwa bus 1 sedang posisi crash. Ini sangat membantu iring-iringan pada jalan penuh tikungan.


Biasanya hazzard lamp digunakan dalam situasi darurat, berhenti mendadak, masuk Rumah Makan atau SPBU. Maklum mas satu perguruan. tapi kalo di tol pas hujan kadang ada yang konyol. Nggak semua sih, cuma satu atau dua aja. Kalo pas hujan deras malah nyalain hazard. Kalo gini mau ngekor susah. Itu bis jadi gak keliatan mau goyang ke mana. Mo ke kiri or kanan, hanya sopirnya dan Tuhan yang tahu.


Salah satu sopan santun di Bus Malam adalah dilarang menyalip dengan lampu dim/lampu besar.


Dalam kebudayaan para bus driver budaya mereka adalah kalau bisa mengejar teman yang di depan biasanya tidak disalip, tetapi didorong menggunakan dim. Hal lain misalnya kalau pas di jalur 4 yang tidak ada trotoar tengah nya, saat ingin nyalip tetapi ada truk pasir atau container di depannya, caranya tidak asal masuk tetapi bagian depan ngegras atau sedikit nongol kasih tau dulu kalau truknya ada indikasi minggir ke kiri baru  dimasukin. Dan jika ketemu 2 lajur kalau pas di belakang bis yg ngerti biasanya menyalakan sein kiri jika papasan dengan kendaraan di depan nya. Dan kalau untuk dim biasanya digunakan untuk meminta jalan (mau nyalip), atau juga isyarat terimakasih (2 kali dim pendek / 1x klakson pendek) setelah diberi jalan untuk menyalip.


Untuk lampu sein, ada macam-macam bahasa:

Kalau berpapasan dengan kendaraan di depannya, menghidupkan lampu sen kiri itu berarti:

  • memberitahu kendaraan yang berpapasan dengan kita bahwa kita tetap di jalur kita
  • kita mau ngalah untuk mobil yang berpapasan dgn kita
  • mau belok kiri .. ya iyaaallaaaahhhh ....



Kalau berpapasan dengan kendaraan di depannya, menghidupkan lampu sen kanan itu berarti: 
  • kita kasih tahu ke mobil yang berpapasan dengan kita batas kanan kita seberapa, ini di gunakan biasanya di jalan yang berkelok-kelok, atau jalan yang sempit
  • memberitahu mobil dari depan bahwa kita tidak mau di blong
  • kita memberitahu mobil di belakang kita bahwa di depan ada mobil yang berpapasan, jadi jangan nyalip!

"Bahasa-bahasa" ini memang benar-benar tergantung dengan kondisi dan pemahaman pengemudi. Tetapi emang ada kode etik tertentu yang berlaku pada pengemudi, yang berhubungan dengan toleransi berkendara.

Tips aman berada di belakang bis, disamping kita memperhatikan tanda-tanda sein / signal adalah MENJAGA JARAK AMAN, itu saja kuncinya. Kalau memang ingin menuruti hawa nafsu, kita harus berpikir dan mempertimbangkan seberapa safety nya kendaraan yg kita bawa dari mulai akslerasi, rem dan kekuatan mesin kita untuk bisa mendahului / mengekor bis yg berada di depan kita.

Yang penting konsentrasi dan patuhi rambu2 jalan. Perlu diingat bhw sopir2 bus malam itu memang hidupnya di jalan dan hampir tiap hari lewat jalan yg sama jadi tentu beda "feeling" sama "touch" nya dengan kita-kita yang masih "newbie".

Hal-hal tersebut tentu memang perlu dicontoh tapi masih banyak hal yang perlu diperbaiki dari sikap berlalulintas bus-bus malam.

Satu lagi... Ngalah kadang-kadang perlu... Bahkan bus-bus juga sering ngalah kalau
di"blong" baik searah ataupun head-on.

2 comments:

  1. Gan,. Bisa pake bahasa yang lebih mudah gak,. Bingung ngeresapinya,. Hehehe.,
    Tapi tanks banyak membantu juga,. Bisa d aplikasikan untuk kendaraan roda 2 nih,.

    ReplyDelete
  2. Mas Admin Bismania ya ??

    ReplyDelete